kutuliskan jeritan hati yang lagi lagi terukir untukmu sayang,,

air mataku jatuh bukan karena hatiku sedang teriris sembilu,

namun, jauh dari lubuk hatiku, aku merasa sangat bahagia

bahagia, karena tlah memilikimu,,,

berbagai macam duri yang tlah menghalangi langkah kaki kita,

beribu batu cadas yang telah melukai kaki kita dalam melangkah

namun selalu saja waktu menjawab,,

rasa yang kita selami tak dapat dikalahkan oleh apapun itu,,

kuharap akan tetap seperti ini sampai waktu yang akan memisahkan kita,,,

maafkan karena aku pernah mencoba menodai hati putih kita berdua,,,

maafkan karena aku mencoba merusak istana yang susah payah kita bangun,,,,,,

namun yakinlah, aku takkan bisa membangun istana lain bersama sosok lain selainmu,,,

aku takkan bisa jika bukan kau,,,,,,,

aku takkan bisa,,

aku dan kau,,,

harapku,,

semoga kau muara rusukku,,

semoga kau yang akan menjadi imam untukku kelak,,,

untuk keluarga kita berdua,,,,

menjadi temanku berlayar dalam lembah kehidupan,,,,,,,

mengarunginya bersama dalam suka dan duka,,,,,,,