kami,,
hanya mencari jiwa-jiwa yang bertahan pada satu hati
tak ada poligami
kami,,
bahkan telah sangat rela tuk disakiti
berulang kali..
tapi
kami punya hati..
kami,,
bukan mencari jiwa jiwa borjuis
hanya mendamba seorang agamais
jiwa-jiwa yang nantinya akan menemani kami menjalani kehidupan yang terkadang pedis
kami,,
hanya insan biasa
jiwa biasa
yang terus berharap akan adanya jiwa-jiwa setia.........
kembali kita buka lembar lembar sejarah
usang,
Namun, ada kita di sana
sekumpulan bocah bocah berbagai warna
bangku bangku kita,
seragam lusuh putih merah
dan jangan kita lupa
ambang gambar Tut Wuri Handayani
mereka saksi,
menatap kita menjajaki hari
berjuang menapaki jejak peluh
mengeja huruf
Lalu menghitung rentetan bilangan yang membuat kita
seakan berada diatas bianglala
ah,, canda tawa itu,,
tangis itu
terekam jelas dalam saraf kita
cerita yang bisa kita bawa,
hingga punya kehidupan lainnya,
jangan lupa, kita pernah senada...................
untuk teman-temanku,, alumni SD BATUA 1, terkhusus teman2 yang menemaniku sampai di kelas 5...
dingin,,
lebih beku dari kepingan es di artik
ah, kali ini aku hadir lagi
mencoba menemanimu,
Oh, tidak,
tepatnya menjagamu
sisa kepercayaanku
masih ada
untukmu
bantu aku,,
merapikan sisa sisa itu
memperbaiki segalanya
mengembalikan yang semula utuh
aku,,
merindukan kamu yang dulu
kembali jika kau masih harapku
sungguh, karna tak ada yang melebihiku padamu.............
3 hari menunggu disini
dengan segala kesah dan tak terhitung keping-keping rindu
berharap hadirmu
merapikan kepingan itu menjadi kesatuan yang utuh
hari ini,
kau pecahkan kembali bingkai harap yang kucipta
warnanya memang hitam
tapi,
terbalut merah menyalanya hasrat cinta,,
kutahu ini buatanku
mungkin tak kau harap adanya
serpihannya
jatuh senada
dengan butir kaca disudut mata
ah, aku menyesal memilikinya
rasa yang didekap erat oleh daging dibalik dada
hingga tak dapat lepas
aku benci memerlukanmu
bila saja ku bisa puaskanku sendiri
takkan kujatuhkan butiran itu dari mataku
karena menunggumu
meski kutahu kau takkan bersua
kubaca rentetan huruf demi huruf yang tercipta di sebuah kertas
saat itu kurasakan ada rasa yang sama dariku,,
biarkan aku mencoba meraba keadaan
hati kami galau..
kau yang ada jauh disana,
terhalang tembok besar bernama waktu dan jarak
adakah kau merasakan hal yang sama?
menapaki jejak bayangmu
kembali merenda kenangan kenangan lalu
ada tawa kita dulu,,
ntah saat ini akankah begitu
biarkan aku menganyam bayanganmu,
di sudut demi sudut otakku..
karna hanya ini yang aku mampu,,
aku tahu,,
ketika mengingatmu,,
kau akan mengingatku..
coba hancurkan kegalauan yang ada di hati,,,,
meski sendiri
ada hitam diatas putih..
menjadi noda dalam perjalanan kasih
berjuta kata terangkai indah
berbalut rasa rindu dan kesah
yakinlah
Tuhan menciptakanku dari susunan rusukmu
takkan ada rusuk lain yang Dia ambil untuk dijadikan insan yang kan temanimu
hanya aku
satu
tinggal membingkai semua
dengan bingkai yang kuberi warna putih
suci, dan tulus
aku menunggu........