D' GreenLupHer
Saya dengar semua harta dalam keluarga Pak Mario - atas nama Ibu Linna. Apa tidak bahaya?

Ooh … tidak.

Lebih berbahaya jika saya tidak menyerahkan kepadanya. :)

Satu, saya ini boros sekali.

Dua, Ibu Linna lebih ahli (MBA Finance) mengelola uang dan aset.

Tiga, saya ingin berfokus pada yang terbaik yang bisa saya lakukan.

Empat, saya ingin bekerja tanpa niat untuk dibayar.

(Itu sebabnya, sebetulnya saya ini gratis - kalau berbicara atau memberikan konsultasi, tapi Ibu Linna yang menagih.)

Lima, saya ingin Ibu Linna merasa damai karena betul-betul menguasai saya.

Kesimpulan:

Saya takut istri, dan saya bangga!

(Mario Teguh)
 Subhanallah yah.. Pak Mario Teguh takut pada istrinya,, dan dia berbangga. Masih adakah lelaki yang berbangga seperti pak Mario? (cariin donk seorang saja...)
Sapa yang tidak kenal dengan sosok yang satu ini?
Yah. Bapak Mario Teguh (Sis Maryono Teguh). Motivator dan konsultan Indonesia. Meskipun namanya berkarakter orang Jawa, tapi tahu tidak, kalo Bapak Motivator terhandal ini ternyata lahir di Makassar (gimana ceritanya yah? Sepertinya saya ingin bertemu langsung dengan beliau dan menanyakan kepastian ini) (bangga donk jadi orang Makassar kalo ternyata kota Makassar telah menjadi tempat lahirnya generasi brilian seperti beliau).
Pak Mario Teguh kita kenal sebagai motivator yang membawakan acara Golden Ways. Kata kata yang keluar dari mulutnya bahkan tak pernah sedikitpun tak bermakna. Semua bermanfaat. Ya Tuhan, kapan saya bisa melebihi beliau?
Aku ingat, ada satu kalimat yang ingin aku kutip dari Pak Mario,,
Cinta itu seperti sedekah, yang kita berikan adalah yang kita terima.

Orang yang mendermakan sebagian dari hartanya, akan dihadiahi harta tambahan yang lebih luas daripada hanya uang dan benda yang diberikan kepada sesamanya yang membutuhkan.

Demikian juga,

Orang yang mencintai dengan niat dan cara untuk membahagiakan orang yang dicintainya, akan menerima kembali - bukan hanya cinta, tapi juga kesetiaan dan pengabdian dari lebih banyak orang yang mencintainya.

Maka,

Jika engkau rindu untuk dicintai, sudah berapa besarkah cinta yang mengalir dari senyum, kata-kata, dan perilakumu?

Indahnya cinta yang menjadi hakmu hanya seindah kesediaanmu untuk mencintai.
Kalimat diatas menyadarkanku untuk selalu melakukan yang terbaik untuk semua orang yang ada disampingku.  Semua yang diungkapkan Pak Mario sederhana, tepat mengenai sasaran, dan tentunya masuk di akal, seperti ketika mendapatkan oase ditengah gurun begitulah perasaanku saat aku selesai membaca satu per satu kalimat yang diutarakannya.
Untuk engkau yang hatinya terluka oleh pengkhianatan, kuatkanlah dirimu, walau tubuh dan rahangmu bergetar menahan pedih dan marah.

Ingatlah, bahwa pemedihan hatimu ini adalah cara Tuhan mendekatkanmu kepada dia yang akan mencintaimu dengan keseluruhan pengabdian jiwanya yang setia.

Maka luhurkanlah budimu, indahkanlah perilakumu, agar tidak ada lagi alasan bagi penundaan penyatuanmu dengannya, dalam pernikahan yang mesra, jujur, dan setia, dalam kesejahteraan atau dalam cobaan.

Aamiin..
 

0 Responses

Posting Komentar